Welcome

4 Bidang Pertahanan Kesultanan Buton

Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan oleh bangsa Belanda merupakan proses ekspansi politik yang lambat, bertahap dan berlangsung selama beberapa abad sebelum mencapai batas-batas wilayah Indonesia seperti yang ada sekarang.

Namun dalam catatan sejarah, ada beberapa daerah yang tidak pernah di jajah oleh belanda salah satunya wilayah kesultanan Buton, Buton tidak pernah di jajah oleh Belanda, meskipun Belanda sudah datang ke Indonesia dengan kedatangan VOC sejak tahun 1600-an. Belanda Tidak pernah datang ke Buton karena wilayahnya dikuasai oleh kerajaan yang kuat dan di kelilingi benteng untuk memantau kapal yang sangat luas.

Mengutip dari Wikipedia ada 4 Bidang Pertahanan Keamanan yang ditetapkan kesultanan Buton sebagai Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dengan falsafah perjuangan yaitu:

“Yinda Yindamo Arata somanamo Karo” (Harta rela dikorbankan demi keselamatan diri)

“Yinda Yindamo Karo somanamo Lipu” (Diri rela dikorbankan demi keselamatan negeri)

“Yinda Yindamo Lipu somanamo Sara” (Negeri rela dikorbankan demi keselamatan pemerintah)

“Yinda Yindamo Sara somanamo Agama” (Pemerintah rela dikorbankan demi keselamatan agama)

Disamping itu juga dibentuk sistem pertahanan berlapis yaitu empat Barata (Wuna, Tiworo, Kulisusu dan Kaledupa), empat matana sorumba (Wabula, Lapandewa, Watumotobe dan Mawasangka) serta empat orang Bhisa Patamiana (pertahanan kebatinan).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

Selamat Datang