Welcome

Sekilas Tentang Kecepatan,Percepatan dan Momentum, Fisika SMP

  1. Kecepatan: Kecepatan adalah besaran vektor yang menggambarkan seberapa cepat suatu benda bergerak dalam suatu arah tertentu. Kecepatan dihitung sebagai perbandingan antara perpindahan jarak (s) dengan interval waktu (t) yang ditempuh oleh benda tersebut. Kecepatan dinyatakan dalam satuan jarak per waktu, seperti meter per detik (m/s) atau kilometer per jam (km/jam).

Rumus kecepatan: Kecepatan (v) = Perpindahan (s) / Waktu (t)

Misalnya, jika sebuah mobil bergerak sejauh 100 meter dalam waktu 20 detik, maka kecepatan mobil tersebut adalah: Kecepatan = 100 meter / 20 detik = 5 meter per detik

  1. Percepatan: Percepatan adalah besaran vektor yang menyatakan seberapa cepat suatu benda mengubah kecepatannya. Percepatan dapat terjadi jika benda mengalami perubahan kecepatan baik dalam besaran maupun arah. Percepatan positif terjadi jika benda bergerak semakin cepat, sedangkan percepatan negatif (disebut juga deceleration atau perlambatan) terjadi jika benda bergerak semakin lambat.

Rumus percepatan: Percepatan (a) = Perubahan kecepatan (Δv) / Waktu (t)

Jika kita mengetahui kecepatan awal (v₀) dan kecepatan akhir (v), maka percepatan dapat dihitung dengan rumus: Percepatan (a) = (v – v₀) / t

Percepatan diukur dalam satuan kecepatan per waktu, seperti meter per detik kuadrat (m/s²).

  1. Momentum: Momentum adalah besaran vektor yang menggambarkan kuantitas gerak suatu benda. Momentum benda tergantung pada massa dan kecepatannya. Benda yang memiliki massa besar dan bergerak cepat akan memiliki momentum yang besar. Momentum juga merupakan besaran yang dipertahankan oleh benda ketika tidak ada gaya eksternal yang bekerja padanya.

Rumus momentum: Momentum (p) = Massa (m) x Kecepatan (v)

Momentum diukur dalam satuan kilogram meter per detik (kg m/s).

Penting untuk diingat bahwa ketika ada interaksi antara dua benda, momentum total sistem tetap konstan, seperti yang dijelaskan oleh Hukum Kekekalan Momentum. Misalnya, dalam tabrakan dua benda, momentum total sebelum tabrakan sama dengan momentum total setelah tabrakan, asalkan tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada sistem.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

Selamat Datang